Kamis, 27 Desember 2012 0 komentar

Belang


                        Nampaknya matahari sedang hobi  melotot akhir-akhir ini. Tanah tempatku berdiri seperti sedang dipanggang diatas oven kue raksasa. Panasnya minta ampun! Aku meringsut masuk kebawah kolong meja demi mencari tempat teduh untuk bergolek. Walau cuaca panas seperti ini, hobiku dan sebagian besar bangsaku tak akan pernah berubah : bergolek sambil mengibaskan ekor. Bangsa kami memang terkenal sangat pemalas dan manja. Mungkin itu sebabnya mengapa banyak manusia yang sering sebal pada kami.
Hari ini sangat sial bagiku, aku diusir dari rumah. Padahal perkaranya sederhana, aku hanya ingin mencicipi ikan dencis goreng yang terhidang diatas meja. Tiba-tiba “Bugh!” dampratan dari Nyonya Lis tepat mendarat dipunggungku. Tak puas, Nyonya Lis menyiramku dengan air. Aku berlari kencang dengan ikan dencis goreng masih tergigit dalam mulutku. Aku sangat lapar. Sejak Aini, puteri sulung Nyonya Lis berkuliah ke pulau Jawa aku jarang diberi makan, karena memang dahulu Aini yang membawaku ke rumah dan menyayangiku selalu.
“Dasar kucing kurang ajar ! pergi kau sana !” Nyonya Lis marah bukan main, ia mengejarku dengan membawa sapu lidi. Hiii, aku merinding melihat sapu lidi itu dikibaskan kearahku.
Dan disinilah aku sekarang, menumpang teduh di warung Pak Tresno. Berharap ada sisa makanan yang dilemparkan kearahku .
Saat  ini jam makan siang, pengunjung setia  warung Pak Tresno adalah para kuli angkat balok yang bekerja di pabrik kayu milik orang Chinese. Saat cuaca rasanya ingin membunuh dengan sengat api seperti ini, para kuli sudah pasti akan meemesan es sebagai pendingin tenggorokan. Ah, apa yang bisa kuharapkan dari para kuli itu? Aku tidak suka minum es, sementara mereka tidak pernah memesan makanan kecuali gorengan. Jujur, aku tak bernafsu menyantap gumpalan tepung yang berbalut minyak.
Sejurus kupandang aspal hitam yang terbakar matahari. Tiba-tiba temanku yang berbulu belanh hitam putih muncul dari balik ilalang diseberang jalan sana. Ia mendekat kearahku.
“ Meong…”
Ia berbelok menuju bangku panjang yang diduduki para kuli, lalu tubuhnya menggeliat manja dikaki seorang kuli yang berwarna cokelat tua. Secuil bakwan dilemparkan kearahnya, ia mengendusnya lalu meninggalkannya.
“ Makanan apa yang mereka berikan? Tak ada aroma penggugah selera kucing ditempat ini” omel temanku.
“ Heh, apa kau tak lapar?”                                       
“ Aku sangat lapar” jawabku.
“ Ayo kita cari makanan” ajak temanku.
Aku menguap sejenak lalu mengikuti jejaknya dari belakang. Kami berjalan menuju Dusun Suka Sari.
" Kita akan mencuri ikan asin di kedai Wak Nur, kau ambil ikan asinnya lalu cepat lari yang kencang. Kalau sampai kita tertangkap, habislah kita“ jelas temannku.
Tak lama menapaki jalanan desa, kami sampai di kedai Wak Nur. Di depan pintu kami melihat seorang bapak tua berdiri menatap isi kedai. Badannya kurus, sepertinya kurang makan sama sepertiku. Wajah orang ini juga asing di mataku. Dia pasti bukan penduduk sini.
" Pak, bu sedekahnya. Saya belum makan “.
Oh, aku faham. Pasti dia pengemis. Lalu putera sulung Wak Nur menghampiri bapak yang sepertinya sudah berdiri di depan kedai mereka sejak tadi.
" Minta maaf ya pak  “ ucap putera sulung Wak Nur. Pengemis itu lalu pergi meninggalkan kedai.
Terkadang aku merasa sangat beruntung menjadi seekor kucing. Tak perlu mengemis untuk dapat mengisi perut. Jika tidak diberi makan oleh Nyonya Lis, tinggal mencuri saja dari tudung saji. Walau harus menghadapi teror sapu lidi yang membuatku merinding, apadaya perutku lapar sekali. Manusia ini pelitnya minta ampun ! nggak sama hewan, nggak sma manusia rasanya berat sekali untuk membagi makanan. Maka jangan marah jika aku nekat mencuri makanan. Ini semua demi perut, bung !
Kami mengendap-endap pelan memasuki kedai. Ikan asin tepat berada di atas meja sebelah kiri. Hap ! aku melompatke atas meja. Sedikit lagi aku mendapatkannya.
“ Kucing ! kucing !“
Aku tersentak, suami Wak Nur berlari kearahku dengan membawa sapu lidi. Jantungku berdetak kencang. Aku turun dari meja dan lari terbirit-birit bersama temanku.
“ Padahal sedikit lagi aku mendapatkannya“ ucapku jengkel.
Tak putus akal, kami mencari target lain. Kami berjalan menuju rumah tinggi yang terdapat di seberang jalan. Bangunan peninggalan kompeni itu nampak megah di mataku. Dindingnya kokoh, gaya arsitekturnya mirip menara Syahbandar  Batavia yang berdiri kokoh di atas benteng tua Culemborg. Tapi tujuan kami tentu bukan rumah itu. Rumah bercat putih yang ada di sisi nkirinyalah yang akan jadi target operasi kami selanjutnya. 
"Kita masuk lewat jendela samping, lalu langsung menuju meja makan"  temanku memberi intruksi.
Tanpa ragu kami berjalan menuju jendela samping, lalu aku melompat kemudian disusul temanku. Rumah ini besar, dimana ruang makannya ? kami mengendap pelan takut ketahuan. Itu dia tudung sajinya. Aroma ikan asin tajam terdeteksi oleh hidungku.
Aku siap melompat, ups ! ada orang. Apa dia pemilik rumah? Tapi sepertinya aku taka sing dengan wajah orang itu. Lho, diakan bapak pengemis yang tadi ! apa ini rumahnya? Ah, tak mungkin. Pria itu membuka tudung saji dan ingin mencomot makanan yang terhidang di sana. Lalu seorang ibu muncul dari ruang tamu. Wajah ibu itu pucat menatap bapak tua yang berdiri di dekat meja makan.
“ Maling, maling ! tolong… ada maling !!! “ teriak ibu itu keras sekali.
Pria yang diteriaki malimg itu cepat berlari menuju pintu. Ia kalang kabut.
`` Tolong… maling !!! `` ibu itu terus berteriak.
Tak lama warga datang dengan membawa pentungan siap menghajar si maling nasi. Mereka berlari mengejar pria yang kelaparan itu.
`` Ayo cepat ambil ikan asinnya`` sertu temanku.
Akupun bergegas menggigit ikan asin dari dalam tudung saji. Aku benar-benar merasa beruntung diciptakan sebagai seekor kucing. Tapi, wajah pria lapar itu terbayang dimataku. Ah, entah sudah jadi apa tubuhnya sekarang.
              
Kamis, 06 Desember 2012 1 komentar

7 Tips Mudah Menghilangkan Capek Di Tubuh Anda


     Hai sahabat, tips kesehatan. Aktivitas sehari-hari yang tak kunjung berhenti membuat seluruh badan kita serasa capek sekali. Ingin sekali kita meninggalkan rutinitas tersebut. Semua pelajar ataupun pekerja pasti pernah merasakan rasa lelah terhadap semua aktivitas yang telah dijalani tiap harinya. Lalu apa yang sudah anda lakukan untuk menghilangkan rasa lelah yang dirasakan oleh tubuh kita…???

     Sahabat, tips kesehatan. Lelah merupakan rasa capek yang dirasakan oleh tubuh dan pikiran kita, ketika suatu aktivitas yang menguras energi baik itu tenaga maupun pikiran di jalankan pada suatu waktu. Pada saat tubuh terasa lelah maka aktivitas yang akan kita lakukan selanjutnya menjadi terganggu. Cara termudah yang dapat kita lakukan yaitu dengan istirahat sebentar. Tapi sebenarnya ada beberapa tips yang membantu anda menghilangkan rasa lelah pada tubuh anda. tips kesehatan, berikut ini akan mengupas tuntas. Berikut ini tips menghilangkan rasa capek pada tubuh anda :
  1. Biasakan untuk sarapan pagi sebelum memulai aktivitas anda. ini dikarenakan dengan sarapan tiap pagi sebelum beraktivitas maka pikiran dan kondisi tubuh anda akan lebih stabil daripada mereka yang tidak sarapan. Sehingga rasa lelah pun dapat terkurangi atau bahkan hilang pada tubuh anda di sela aktivitas anda dengan rutin sarapan pagil 
  2.  Makanlah dengan teratur dengan makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita, baik itu karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lain-lain. Sehingga menghindarkan anda dari rasa lelah setelah beraktivitas, karena tubuh kita terjaga kesehatannya dan menjadikan tubuh kita lebih stabil. 
  3. Makanlah dengan makanan yang mengandung serat. Ini dikarenan dengan memperbanyak makanan yang berserat maka akan memberikan energi lebih pada tubuh kita. Sehingga tidak mudah capek dalam segala aktivitas kita.  
  4. Minumlah air sesuai kebutuhan tubuh kita. Paling baik yaitu 8 gelas sehari bisa lebih. Ini dikarenakan air akan mempermudah darah dalam mengalir ke seluruh sel dan organ tubuh kita. Sehingga peredaran darah lancar dan rasa lelah akan terkurangi. 
  5.  Mendengarkan musik yang anda sukai merupakan salah satu cara efektif untuk menghilangkan rasa lelah yang ada dalam tubuh anda. jadi setelah selesai beraktivitas tidak ada salahnya mendengarkan musik yang anda sukai dengan duduk santai. Ini akan membantu menghilangkan rasa lelah tersebut. 
  6.  Melihat acara komedi yang ditayangkan di televisi juga mampu menghilangkan rasa lelah yang anda alami setelah beraktivitas. Dengan tertawa lepas semua beban pikiran dan lelah pada tubuh anda akan sirna tanpa anda sadari. 
  7.  Sebelum mandi setelah beraktivitas yang membuat anda lelah, usahakan membasuh wajah anda dengan air dingin terlebih dahulu. Ini juga mampu membantu menghilangkan rasa lelah yang menghinggapi tubuh dan pikiran anda. 
                            Sumber : Sahabat Blogger
0 komentar

Zionisme Dan Imigrasi Bangsa Yahudi Ke Palestina

Pertempuran antara Israel dan Kelompok Hamas, yang menguasai Gaza, sebenarnya adalah rangkaian dari sebuah konflik panjang yang berakar sejak lama. Bahkan jika dirunut lagi ke belakang, konflik dua bangsa ini sudah terjadi di zaman para nabi. Masih ingat kisah Daud melawan Goliat? Nah, Goliat itu adalah perwakilan bangsa Filistin yang kemungkinan besar adalah nama kuno bangsa Palestina. Jadi, bisa dibayangkan betapa kunonya konflik kedua bangsa ini.
Namun, berbicara soal konflik modern Israel-Palestina mungkin bisa dirunut hingga akhir abad ke-19, sebelum pecahnya Perang Dunia I. Saat itu, Timur Tengah merupakan wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman Turki selama lebih dari 400 tahun. Menjelang akhir abad ke-19, Palestina atau saat itu disebut Suriah Selatan dipecah menjadi Provinsi Suriah, Beirut, serta Jerusalem oleh penguasa Ottoman.
Saat itu Palestina didominasi warga Arab Muslim dengan sedikit warga Kristen Arab, Druze, Sirkasian, dan Yahudi. Meski hidup di bawah penjajahan bangsa Turki, tetapi kehidupan di kawasan ini bisa dikatakan jauh dari konflik dan kekerasan.
Sementara itu, nun di Benua Biru, warga Yahudi yang banyak tersebar di Eropa Tengah dan Eropa Timur sudah sejak lama memimpikan “kembali ke Zion” atau sederhananya adalah kembali ke tanah yang dijanjikan Tuhan. Namun, imigrasi ke Palestina atau yang mereka sebut sebagai Tanah Israel baru dilakukan secara sendiri-sendiri atau kelompok-kelompok kecil dan niat mendirikan sebuah negara Yahudi belum tebersit.
Niat mendirikan negara Yahudi muncul sekitar 1859-1880 ketika gelombang anti-Semit mulai melanda Eropa dan Rusia. Inilah yang memicu terbentuknya Gerakan Zionisme pada 1897. Gerakan ini menginginkan pembentukan sebuah negara Yahudi sebagai suaka untuk semua bangsa Yahudi di berbagai pelosok dunia. Kelompok ini pernah mempertimbangkan beberapa lokasi di Afrika dan Amerika sebelum akhirnya memilih Palestina sebagai tujuan akhir.
Seperti disinggung di atas, Palestina saat itu masih berupa kawasan yang menjadi kekuasaan Kekaisaran Ottoman Turki. Gerakan Zionisme yang didukung Dana Nasional Yahudi kemudian mendanai pembelian tanah di Palestina yang masih menjadi jajahan Ottoman Turki untuk pembangunan permukiman para imigran Yahudi. Gelombang imigrasi Yahudi, setelah terbentuknya Organisasi Zionis Dunia, kini menjadi lebih terorganisasi dengan tujuan yang jauh lebih jelas di masa mendatang.
Pada awalnya, imigrasi warga Yahudi ke Palestina tidak menimbulkan masalah di Palestina. Namun, dengan semakin banyaknya imigran Yahudi yang datang, semakin banyak pula tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan permukiman. Konflik dan sengketa perebutan tanah tak jarang terjadi antara kedua bangsa ini.
Semakin meningkatnya jumlah imigran Yahudi di Palestina ternyata juga membuat Kekaisaran Ottoman khawatir. Namun, kekhawatiran mereka lebih didasari fakta bahwa kebanyakan imigran Yahudi itu datang dari Rusia yang adalah musuh utama Ottoman dalam perebutan kekuasaan di kawasan Balkan.
Ottoman khawatir para pendatang Yahudi dari Rusia ini akan menjadi perpanjangan tangan negeri asalnya untuk melemahkan kekuasaan Ottoman di Timur Tengah. Sehingga, kekerasan pertama yang menimpa para imigran Yahudi pada 1880-an di Palestina—khususnya yang dilakukan Turki Ottoman—adalah karena mereka dianggap sebagai bangsa Rusia atau Eropa, bukan karena mereka adalah Yahudi.
Langkah menentang imigran Yahudi pun dilakukan para penduduk lokal, khususnya warga Arab. Mereka mulai memprotes akuisisi tanah oleh pendatang Yahudi. Atas aksi protes ini akhirnya Kekaisaran Turki Ottoman menghentikan penjualan tanah kepada para imigran dan orang asing. Meski demikian, pada 1914 jumlah warga Yahudi di Palestina sudah berjumlah 66.000 orang, separuhnya adalah para pendatang baru.
                                   
                                          Sumber : Berita Kaget.com

Senin, 26 November 2012 0 komentar

Merajut Asa Tanah Leuser
Oleh: Fadhilatul Jannah

Indonesia adalah negara kepulauan yang dianugerahi sumber daya alam luar biasa.Menjadi rumah bagi flora dan fauna yang tersebar menghuni tanahnya yang subur tak terkira. Letak Indonesia yang tepat berada pada garis khatulistiwa menjadikannya sebagai negara dengan hutan hujan tropis sebagai bioma penuh pesona dan manfaat yang tersebar menutupi sebagian luas tanahnya.
Hutan hujan tropis sendiri adalah daerah yang selalu basah atau lembab yang dapat ditemui diwilayah sekitar khatulistiwa. Formasi hutan yang dijuluki Tropical Lowland Evergreen Rainforest ini adalah rumah bagi setengan spesies flora dan fauna diseluruh dunia[1].
Oleh sebab itu biodiversitas alam Indonesia yang menjadi kekayaan tak ternilai ini harus senantiasa dijaga kelestariannya, karena berbagai tindakan illegal logging, perburuan,dan perambahan lahan taman nasional telah menjadi fenomena yang banyak terjadi dilapangan. Sementara hutan masih sangat dibutuhkan sebagai penyangga kehidupan.
Di Indonesia sendiri, kawasan konsevasi telah banyak diusahakan oleh pihak pemerintah dan instansi terkait.Ini dilakukan demi menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Taman Nasional dikelola dengan tujuan pendidikan, penelitian,rekreasi,budaya, dan yang paling penting adalah sebagai sarana penyedia konsumsi air, pencegah bencana banjir dan tanah longsor, serta pemberi oksigen bagi kehidupan. Salah satu Taman Nasional yang telah  ditetapkan menjadi cagar biosfer yang memiliki ekosistem asli dan unik yang perlu dilestarikan untuk ilmu pengetahuan  oleh badan PBB United Nations Educational,Scientific and Cultural Organization(UNESCO) sejak tahun 1981 adalah Taman Nasional Gunung Leuser(TNGL) yang membentang luas didaratan Sumatera bagian utara.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki luas 1.094.692 Ha[2].Kawasan pelestarian alam ini menghias dua provinsi, yakni Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Gunung Leuser sendiri adalah nama dari sebuah gunung yang melangit tinggi yaitu 3404 m diatas permukaan laut Aceh3. TNGL telah menjadi penopang kehidupan makhluk hidup, bukan hanya yang ada disekitar daerah tempat TNGL berpijak saja, tapi juga makhluk hidup diseluruh belahan dunia.Sebab, TNGL adalah bagian dari paru-paru dunia yang disumbangkan oleh Indonesia.

Selain memberi nafas bagi kelangsungan hidup berbagai spesies flora,fauna, juga manusia yang menghuni tanahnya maupun yang ada dipojok dunia lain, TNGL juga memberi peluang geliat rupiah menjejal kantong-kantong penduduk sekitar. Pesona alam TNGL yang memaksa pengunjung selalu mendecak kagum membuatnya juga berhasil memberi celah pundi-pundi penghasilan bagi masyarakat yang menetap disekitar area Pemandian Bukit Lawang,Tangkahan, dan Marike yang ada di kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Seperti yang dikatakan oleh seorang peneliti berkebangsaan Eropa,Van Baukering di Medan. Bahwa nilai ekonomis TNGL mencapai 9.358 juta dolar Amerika, jauh melampaui nilai pemanfaatan hasil kayu yang hanya mencapai 6.961 juta dolar Amerika3.
Namun, saat ini TNGL tengah dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius.Tanah-tanah TNGL dirambah dan dijadikan sebagai area perkebunan kelapa sawit. Mereka menggerogoti jengkal demi jengkal tanah Leuser.selain itu, Illegal logging tak ingin kalah ikut ambil bagian pula  dalam rangka perusakan alam Tanah Leuser, walau upaya patroli hutan oleh pihak yang berwajib telah gencar dilakukan, tetap saja para penjarah tak gentar untuk terus menebangi batang-batang yang menjulang-sang pemberi oksigen,juga sang penghadang banjir bandang-pohon penyangga ekosisitem tanah Leuser.
Dalam rapat dengar pendapat dengan komisi B DPRD Sumatera Utara, kepala balai besar TNGL Andi Basrul mengatakan pihaknya sudah melaporkan penggarapan dan perusakan tersebut ke seluruh instansi terkait, mulai Kementrian Kehutanan, Badan Pertahanan Nasional,  Kepolisian RI, hingga DPR RI. Namun, meski data dan kondisi kerusakan tersebut telah dipaparkan, pihaknya masih belum mendapatkan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah itu[3].
 Kebuntuan solusi dalam menghadapi permasalahan penggarapan lahan dan penebangan liar menyebabkan kondisi alam TNGL kian memprihatinkan, tercatat sebanyak 22.100 hektare lahan telah digarap warga[4].Kelestarian alam yang terancam inilah yang menyebabkan situs warisan dunia yang membanggakan ini telah di redlist dari daftar UNESCO. Jika TNGL sampai dicabut status warisan dunianya oleh PBB, maka Indonesia seperti ditancap oleh dua bilah mata pisau sekaligus, selain harus menopengi wajah dari umpatan penduduk dunia karena dianggap sebagai bangsa yang tidak mampu menjaga kelestarian alamnya, Indonesia juga harus was-was oleh ancaman bencana yang bak dipelupuk mata. Sebab, penghancuran terhadap salah satu biosfer akan membahayakan kelangsungan hidup manusia[5]. Kecuali, jika kita peduli dan melakukan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian kembali tanah Leuser. Lalu apa yang bisa kita lakukuan?
.Selama ini TNGL tampak sendirian mempertahankan biodiversitas dan tanahnya yang terus dijarah, walau banyak pihak yang mengaku mendukung kelestarian TNGL, aksi nyata di lapangan tidak menunjukkan kondisi demikian. Negara ini konon dikatakan sebagai Negara hukum, namun pemberian sanksi tegas kepada para penggarap TNGL tampak semu dilapangan. Para pelaku dibiarkan melenggangang begitu saja setelah melakukan penjarahan lahan TNGL.
Bahkan seperti yang dilansir oleh harian waspada online pada Kamis, 16 Agustus 2012, ribuan hektare lahan diperjual belikan oleh masyarakat, dan tak sedikit juga lahan yang digunakan untuk keperluan ratusan KK.. Pihak Balai Besar TNGL memang mengaku angkat tangan dalam mengatasi masalah penjarahan lahan ini, segala upaya yang dilakukan sepertinya “mental” saja. Bahkan dikabarkan ada beberapa pejabat daerah yang memiliki lahan perkebunan sawit di TNGL. Ini tentu menjadi guncangan besar bagi pemerintah. Pihak pemerintah yang mengaku mendukung upaya pelestarian TNGL malah membiarkan para pajabat turut andil merusak TNGL. Oleh sebab itu, penegakan hukum adalah harga mati bagi kelangsungan hidup TNGL. Jika ingin TNGL selamat, hukumlah oknum-oknum yang telah melakukan perusakan di TNGL. Dan hal ini bisa berjalan dengan baik jika semua pihak saling bekerja sama untuk menyelamatkan TNGL.
Sedangkan untuk solusi jangka panjang, Pelajar sebagai generasi muda yang harus ditanamkan rasa cinta kepada alam adalah sasaran yang harus dibidik untuk solusi jangka panjang dalam upaya pelestarian TNGL, pihak TNGL bisa bekerja sama dengan instansi-instansi pendidikan atau sekolah yang ada disekitar wilayah Provinsi Sumatera Utara dan Aceh untuk memperkenalkan TNGL kepada generasi muda agar mereka para calon pemimpin bangsa dimasa datang memiliki rasa cinta terhadap TNGL, sang Tropical Rainforest Heritage of Sumatera. Kegiatan yang berpotensi untuk  bias dilakukan secara kontinyu adalah mengadakan perkemahan cinta TNGL. Dimana dalam kegiatan perkemahan tersebut, peserta diajak melakukan reboisasi di beberapa titik yang tampak gundul. Selain itu, pemutaran film-film dokumenter tentang bahaya dan berbagai dampak negatif dari perusakan alam bisa menjadi shock terapi bagi mereka, sehingga tak akan ada keinginan untuk merusak hutan yang sangat berharga.
TNGL, sejatinya adalah jantung hati bagi masyarakat sekitarnya. Mereka tega merusak  alam karena dipaksa keadaan dan akibat kurang pengetahuan. Itu menjadi tugas kita bersama sebagai penikmat nafas hutan, menyadarkan, memperbaiki, dan terus merawat TNGL.Gerakan peduli TNGL sendiri bisa dimulai dari tingkat paling kecil dan sekali lagi, penegakan hokum adalah harga mati bagi keselamatan TNGL.
Taman Nasional Gunung Leuser, bagian kecil dari kekayaan biodiversitas negeri bernama Indonesia.Merusaknya berarti merusak Indonesia pula. Tak kenal maka tak sayang, jika sudah kenal maka jatuh cinta akan segera dirasakan. Jika sudah jatuh cinta, merusaknya hati tak akan tega. Maka kenalkanlah sobat, ini dia TNGL penyumbang udara segar di atmosfer, berasal dari Indonesia. Ini dia TNGL, sarana edukasi, rekrasi dan warisan dunia, membentang luas pada sebuah pulau nan elok, bernama sumatera. Ini dia TNGL, sebuah biosfer berpangkat ASEAN Heritage Parks berdiri tegak menggandeng dua provinsi kaya budaya, Aceh dan Sumatera Utara. Tidakkah kau merasa jatuh cinta?



















Daftar Pustaka

Supardi, Dr. I. Mei 1984.Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung:Alumni
Buletin Jejak Leuser edisi 12 vol.4 2008
WWW.Waspada Online.com














[1] Dikutip dari www.wikipedia.com
[2] Dikutip dari www.wikipedia.com
3.Dikutip dari www.wikipedia.com
[3] Dikutip dari harian Waspada online
4 Dikutip dari www.wikipedia.com
5. Dikutip dari buku  Lingkungan Hidup dan Kelestariannya karangan Dr.I. Supriadi, Mei 1984, Alumni Bandung.


0 komentar

Inggris, Francis Dan AS Kecam Israel Terkait Pembangunan 3000 Rumah Di Kawasan Jerusalem Timur


Inggris dan Prancis mengikuti jejak pemerintah Amerika Serikat mengecam Israel.
Kecaman ini dikeluarkan hari Sabtu (01/12) menanggapi keputusan Israel membangun 3.000 rumah di kawasan pendudukan di Jerusalem Timur dan Tepi Barat.
Senada dengan pernyataan Menlu Amerika, Hillary Clinton, Kementerian Luar Negeri Inggris dan Prancis mengatakan pembangunan permukiman baru ini menghalangi dimulainya kembali perundingan damai Israel-Palestina.
“Pemerintah Inggris mendesak Israel untuk membatalkan keputusan tersebut,” kata Menlu Inggris William Hague.
“Kesempatan untuk mewujudkan solusi dua negara makin kecil dan kedua pihak bersama masyarakat internasional harus mendorong dialog dan perundingan damai,” tambahnya.
Solusi dua negara
“Kami meminta pemerintah Israel tidak mengambil langkah-langkah yang justru menghalangi dimulainya kembali pembicaraan damai,” tandas Hague.
Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, sementara itu mengatakan Israel harus menahan diri dan menunjukkan isyarat bersedia kembali ke meja perundingan.
Dalam pandangan Fabius, pembangunan permukiman baru akan menghalangi penerapan solusi dua negara atas masalah Israel-Palestina.
Israel memutuskan memperluas permukiman di wilayah pendudukan sehari setelah Majelis Umum PBB menaikkan status Palestina menjadi negara pemantau bukan anggota.
Keputusan Majelis Umum, yang didukung sebagian besar anggota, bersifat simbolis, namun kenaikan status memungkinkan Palestina bergabung dengan badan-badan PBB dan lembaga internasional seperti Mahkamah Kejahatan Internasional.
1 komentar

Ceritaku Pada Lang



 Aku ingin bercerita padamu, Lang
Tentang sebuah nama
Kemarin aku melihat api menjilati leher rumah-rumah petak
Rumah yang nampak polos tersenyum malu-malu
Katanya ia puas !
Menjadi puing dan debu ditangan serdadu
Sebab, ia tak akan melihat lagi
Bocah-bocah penggenggam ketapel menyuguhkan aroma anyir darah dari pelipisnya
Terbalut bendera belang tiga dengan segitiga melintang warna merah disisi kirinya
Serta tank penggilas, rudal, moncong laras panjang dan pesawat nirawak
Tadi malam, katanya roket memuntahkan api berwarna kehitaman
Dan rumah petak kembali jadi debu
Lang, hatiku jadi ngilu
Katanya, dia itu mulai berdarah di tahun dua puluh
Hingga kini mayat dan abu kremasi paksa masih menghiasi sudut kotanya
Dia terluka parah !
"Siapa dia?" tanya ilalang
"Palestina"
Sabtu, 24 November 2012 0 komentar

Menjadi “ Model” yang Nyata



Oleh:Fadhilatul Jannah

Menggenggam predikat sebagai sekolah model tentu bukan sembarangan, status “model” di raih bukan dengan kemudahan. Ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi sebelum akhirnya sebuah sekolah dapat di anugrahi predikat sekolah model. Mulai dari sarana, prasarana, system belajar, kualitas pengajar, dll. Otomatis, siswa yang berhasil di terima masuk di sebuah sekolah model di harapkan meempunyai kemampuan yang lebih dari siswa sekolah biasa. Baik itu dari segi IQ,EQ dan SQ.
Prestasi yang gemilang harusnya sudah menjadi hal lumrah yang membudaya di sebuah sekolah model, karena berbagai sarana, prasaran, fasilitas berbasis IT dan hal lainnya yang menjadikan  sekolah berpredikat unggul dari sekolah yang lain harusnya mamapu membuat para siswa belajar lebih intensif dari siswasekolah lain. Komponen pendukung yang tersedia dengan baik harus mampu melejitkan potensi siswa di sekolah tersebut. Terlebih lagi siswa yang berhasil lulus masuk sekolah model adalah pelajar unggulan yang telah terseleksi. Hal ini terbukti dengan membanjirnya prestasi yang di raih oleh siswa sekolah model, sebagai contoh nyata SMA N.2 Binjai dimana siswa/i nya berhasil mengukir prestasi di tingkat kota madya, provinsi, bahkan nasional. Ini menjadi salah satu bukti bahwa sekolah model memangg bisa melejitkan potensi siswanya. Namun, di sisi lain sebagian siswa berpendapat tidak ada keistimewaan dari sebuah sekolah model kerena mereka merasa sekolah belum mampu melejitkan potensi yang mereka miliki.ini terjadi karena para guru belum berhasil mendeteksi bakat/potensi setiap siswanya dengan baik.
Maka sudah selayaknya , sebuah sekolah model mempunyai metode belajar khusus yang dapat menjadi pendeteksi bakat siswanya, sehingga siswa yang menuntut ilmu disebuah sekolah model dapat merasakan perbedaan cara belajar disbanding sekolah lainnya.
Bicara tentang sekolah model tentu bukan hanya bicara soal prestasi belajar. Karakter adalah hal terpenting yang harus “dimodelkan” oleh sekolah. Guru dan siswa harus dapat menonjolkan karakter yang unggul, sopan santun dan budi pekerti sudah semestinya diberi perhatian khusus karena jika melihat fakta dilapangan ,sopan santun dan budi pekerti mulai diabaikan oleh siswa. Bimbingan dari konseling tentu sangat diharapkan peran pentingnya guna menjaga kualitas karakter penghuni dekolah model.
Sejatinya, setiap sekolah tentu mempunyai tujuan yang sama, yaitu menceedaskan anak bangsa dan mencetak generasi berkarakter masa depan. Yang menjadi pembeda adalah cara yang ditempuh oleg sekolah, ada yang menyuguhkan materi pelajaran dengan cara biasa tanpa menggali potensi sisiwa dan ada juga yang belajar dengan cara lebih kreatif guna menggali bakat siswanya. mengenai masalah karakter, tentu kesadaran siswa dan guru sendirilah yang memegang peranan penting. Lalu dimanakah posisi kita sebagai sekolah model? Tercapainya predikat model tentu diharapkan bukan hanya status tertulis, tetapi dapat dilihat bukti nyatanya dengan berbagai pembeda yang ada.
 
;