Minggu, 25 Maret 2018

Ayah dan Sepasang Sayap Merpati



Seperti sayap merpati yang terbang di langit tinggi, kita memang telah kehilangan rasa takut sejak hari ini
Keberanianmu mengangkatku jauh hingga aku tidak peduli rasanya jatuh ke dasar bumi.
Kau mengajarkanku cara menghalau angin dan menyeimbangkan keyakinan
Menyediakan sorot mata paling tajam untuk penerbangan paling tidak biasa seumur hidup kita.

“Di anak tangga terakhir lapis-lapis langit,
ada mimpi kita yang sejati.” Katamu. Dan aku percaya.

Kau mengajarkanku menjadi perkasa
Meski kita bukan sepasang elang.
Kesetiaan adalah senjata paling mematikan untuk memukul mundur musuh-musuh kita.
Setia pada kebenaran, dan pertarungan sepanjang jalan hidup kita.
Itu mengagumkan.

Aku tidak pandai merangkum pesona laki-laki paling bertanggungjawab sepertimu, ayah.
Tak peduli pada bias matahari sore yang memantulkan kepahitan hidup kita di cakrawala adalah kepiawaianmu yang kuharap mengalir dalam darahku. Membuatku tidak ragu menembus langit-langit malam yang pekat. Asal aku punya tujuan.

Aku ingin terbang seperti terbangmu, hidup seperti hidupmu. Ayah.


*Sumber gambar: Google




0 komentar:

Posting Komentar

 
;