Seperti sayap merpati yang terbang di langit tinggi, kita memang telah kehilangan rasa takut sejak hari ini
Keberanianmu mengangkatku jauh hingga
aku tidak peduli rasanya jatuh ke dasar bumi.
Kau mengajarkanku cara menghalau angin dan
menyeimbangkan keyakinan
Menyediakan sorot mata paling tajam untuk
penerbangan paling tidak biasa seumur hidup kita.
“Di anak tangga terakhir lapis-lapis
langit,
ada mimpi kita yang sejati.” Katamu. Dan
aku percaya.
Kau mengajarkanku menjadi perkasa
Meski kita bukan sepasang elang.
Kesetiaan adalah senjata paling
mematikan untuk memukul mundur musuh-musuh kita.
Setia pada kebenaran, dan pertarungan
sepanjang jalan hidup kita.
Itu mengagumkan.
Aku tidak pandai merangkum pesona
laki-laki paling bertanggungjawab sepertimu, ayah.
Tak peduli pada bias matahari sore yang
memantulkan kepahitan hidup kita di cakrawala adalah kepiawaianmu yang kuharap
mengalir dalam darahku. Membuatku tidak ragu menembus langit-langit malam yang
pekat. Asal aku punya tujuan.
Aku ingin terbang seperti terbangmu,
hidup seperti hidupmu. Ayah.
*Sumber gambar: Google
0 komentar:
Posting Komentar