Jumat, 11 Oktober 2013

Mengeja Syair Hujan

Aku ingin bercengkrama dengan hujan
Merambati kata demi kata
Yang diuraikannya bersama angin
Sembari membelai kulit-kulit bumi

Oi ! Ia menjawabnya
Ada bait-bait cerita 

"Aku baru saja terjun bebas dari langit," ucapnya
Aku menyimak,
"Kau tahu? Langit murka !"
Kutadahkan wajah kelangit
"Ia murka pada orang bumi..."

Hujan diam,
Suara kodok bertimpalan
"Kau dengar itu, hujan?" tanyaku.
Hujan mengangguk
"Hewan itu bernyanyi untukmu, untuk jasamu"

Hujan diam lagi,
"Langit murka !" teriaknya.
"Setiap hari orang bumi mengirim kepekatan. Ia sudah lelah."
Sekarang aku yang diam
"Bilang saja pada kawan-kawanmu, orang bumi. Tak perlu lagi mengirim benda hitam yang bikin sesak nafas, sebab ozon yang sobek belum bisa dijahit."

0 komentar:

Posting Komentar

 
;