Diatas segala payah ada yang jera
mengais pengharapan dalam tiap hembusan
bait do`a.
Hadirkah Engkau disana?
Menyaksikan segala tumpah air mata.
Pada yang menyanjungi bahagia pun ada
yang lena
berkira mati
tiada kan menyapa.
Hadirkah Engkau
padanya?
Merasai durhaka
dan syukur yang kerap alpa.
Adalah
keniscayaan.
Bagaimana bisa
kami berlepas diri dari yang menciptakan
Merangkai irama
detak jantung kami
Menghembuskan
nafas nafas kami
Menghidupkan
kami
Mematikan kami.
Dalam kelukaan
yang dalam kami beringsut pelan ke hadapanNya
Mengakhirkan kesedihan,
mengkhatamkan kesakitan.
Sebab hanya pada
Tuhan segala air mata kita berpulang.
Hanya pada Tuhan
pengharapan beranak tangga menjadi kuasa.
Jua kepada
Tuhanlah tawa bahagia kita menari
Di tiap kesyukuran, di tiap pencapaian.
Tiada Ia pernah meninggalkan
Sedetik saja, kita menjelma jadi debu
Sedetik saja,
kita mati dalam perih
Tanpa
mengingatiNya.
0 komentar:
Posting Komentar