Syair musim hujan :
Oi, ujung jariku kisut dimakan udara
Beri aku segelas obat pencerai dingin
!
Bolehlah ditambah pisang raja balut
tepung mengepul-ngepul.
Sial ! rinduku bertaut pada kemarau.
Syair kemarau :
Oi, mukaku memerah dibakar siang
Beri aku segelas obat pencerai panas !
Bolehlah tambah bongkah es di gelasku
Sial ! rinduku bertaut pada penghujan.
Kau menyungging senyum,
Seringaimu.
0 komentar:
Posting Komentar